Monday 9 March 2015

MARI IKUT BERGABUNG BERSAMA KAMI.!!!!

Mencari Bakat Futsal Putri wilayah medan 2015

KHUSUS WILAYAH MEDAN !!!
Kami datang untuk mencari  bibit-bibit atlet futsal putri untuk bergabung dengan tim FUTSAL PUTRI kami.!
Hasil gambar untuk gambar futsal putri

Jika anda berminat silahkan anda datang ke  KAMPUS  UNIVERSITAS NEGERI MEDAN (UNIMED) Di depan AUDITORIUM UNIMED pada hari Sabtu, 14 maret 2015 pada pukul 10.00 Wib.
atau hubungi contact person kami di:

    1. AGUS SALIM ( FIP UNIMED ) :0821 6090 4452,  PIN BB : 2BA00B8B
    2. M. RAHMAN  ( FT UNIMED )  :0831 9455 8142,  PIN BB  : 28C96AC6
    3. MACHTPRI     ( FIK UNIMED)  : 0823 6322 6668, PIN BB :   76BDB6FE

Sunday 22 February 2015

Pembelajaran Berpusat Pada Guru



Pembelajaran Berpusat Pada Guru


Pada pendekatan berpusat pada guru, pembelajaran didesain dalam pengajaran secara langsung guru kepada siswa. Pembelejaran pada pendekatan ini terstruktur, dikendalikan dan dikontrol oleh guru, ekpektasi guru yang tinggi ats kemajuan siswa, memaksimalkan waktu yang dihabiskan siswa untuk tugas-tugas akademik dan usaha meminimalkan pengaruh negative terhadap siswa. Pendekatan berpusat pada guru ini dilakukan dalam beberapa aktivitas seperti orietasi materi baru, menjelaskan pengajaran, mengajar, mendemostrasikan, bertanya dan diskusi, latihan dikelas dan pekerjaan rumah.
1.      Orientasi materi baru
Dalam pelaksaan orientasi materi baru ini perlu disusun kerangka pelajaran. Orientasi kepada siswa dilakukan melalui ahapan sebagai berikut:
·         Review aktivitas sehari sebelumnya,
·         Diskusikan sasaran belajar
·         Beri instruksi yang jelas dan ekplisit tentang tugas yang harus dilakukan dan beri ulasan atas pelajaran untuk hari ini.

2.      Advance organizer
Hal ini dapat dilakukan agar siswa memahami gambaran besar materi yang akan diajarkan dan bagaimana informasi tersebut memiliki maknayang saling terkait. Advance organizer terdiri atas 2 jenis, yaitu:
·         Ekspository Advance Organizer  yaitu memberi siswa pengertahuan baru yang akan mengorientasikan siswa pada materi yang akan datang.
·         Comperative Advance Organizer  yaitu memperkenalkan materi baru dengan mengaitkannya dengan apa yang sudah diketahui siswa.

3.      Pengajaran, penjelasan dan demonstrasi
Guru yang efektif biasanya banyak menggunakan strategi ini untuk menerangkan dan mendemonstarikan materi baru. Kadang-kadang hal ini membosankan tetapi dapat diupayakan agar siswa tertarikdengan penjelasan guru dan banyak belajar dari penjelasan tersebut.

4.      Bertanya dan diskusi
Kedua aktivitas ini perlu diintegrasikan kedalam pendekatan berpusat pada guru, mengingat bertanya dan diskusi merupakan respon yang perlu digunakan dalam setiap pembelajaran untuk menjaga minat dan perhatian siswa.

5.      Mastery learning
Mastery learning adalah pembelajaran suatu konsep atau topic secara menyeluruh dan tuntas sebelum pindah ketopik yang lebih sulit.

6.      Pekrjaan rumah
Keputusan yang paling penting dipertimbangkan guru adalah sebrapa banyak dan jenis PR yang harus diberikan kepada siswa. PR memberi efek lebih posisif jika didistribusikan selama periode waktu tertentu.

Thursday 19 February 2015

KOMPETENSI KEPRIBADIAN

KOMPETENSI KEPRIBADIAN
Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan personal yang mencerminkan kehidupan yang mantap stabil dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik dan berahlak mulia. Kepribadian yang dewasa berarti mempunyai kemandirian dalam bertindak sebagai pendidik dan memiliki etos kerja sebagai guru.
Guru sering dianggap sebagai sosok yang memiliki kepribadian. Oleh karena itu, pribadi guru sering dianggap sebagai model atau panutan. Sebagai seorang model guru harus memiliki kompetensi yang berhubungan dengan pengembangan kepribadian, diantaranya :
1)   Kemampuan yang berhubungan dengan pengalaman ajaran agama sesuai dengan keyakinan agama yang dianutnya;
2)    Kemampuan untuk menghormati dan menghargai antarumat beragamal;
3)    Kemampuan untuk berprilaku sesuai dengan norma, aturan, dan system nilai yang berlaku di masyarakat;
4)    Mengembangkan sifat-sifat terpuji sebagai seorang guru, misalnya sopan santun dan tatakrama; dan
5)    Bersikap demokratis dan terbuka terhadap pembaruan dan kritik.

Menurut Hamalik ( 2002 ) kompetensi seorang guru terdiri dari kompetensi kepribadian, kompetensi kemasyarkatan, dan kompetensi professional. Ketiga jenis kompetensi tersebut saling berhubungan secara terpadu dalam diri dan karakteristik perilaku guru, dengan demikian akan mencerminkan potensi guru yang benar-benar tidak saja memiliki kemampuan mengajar dan memiliki kemampuan melakukan kegiatan social tetapi juga memiliki kepribaadian yang baik dan mampu melakukan penyesuaian social dalam masyarakat.
Kepribadian berwibawa menuntut guru berprilaku yang berpengaruh positif terhadap peserta didik dan memiliki peerilaku yang disegani. Sedangkan ahlak mulia dapat menjadi teladan memiliki indicator essensial berupa bertindak sesuai dengan norma religious.
Standar pengembangan kepribadian dan keprofesionalan :
1)    Mampu meyesuaikan diri dengan lingkungan kerja
2)    Mampu menilai kinerjanya sendiri
3)    Mampu bekerja sendiri dan kerjasama dengan orang lain
4)    Mampu mencari sumber-sumber baru dalam bidang studinya
5)    Memiliki komitmen terhadap profesi dan tugas professional
6)    Mampu berkomunikasi dengan sejawat dan peserta didik
7)    Mampu meningkatkan diri dalam kinerja profesinya