Sunday 30 November 2014

Konsep Kualitas pada Industri Manufaktur dan Jasa



Konsep Kualitas pada Industri Manufaktur dan Jasa
           Banyak ahli yang mendefinisikan kualitas yang secara garis besar orientasinya adalah kepuasan pelanggan yang merupakan tujuan perusahaan atau organisasi yang berorientasi pada kualitas. Dari beberapa definisi terdahulu, dapat katakan bahwa secara garis besar, kualitas adalah keseluruhan cirri atau karakteristik produk atau jasa dalam tujuannya untuk memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan. Pelanggan yang dimaksud di sini bukan .pelanggan atau konsumen yang hanya.datang sekali untuk mencoba dan tidak pernah kembali lagi, melainkan mereka yang datang berulang-ulang membeli dan membeli. Meskipun demikian, konsumen yang baru satu kali datang juga harus dilayani sebaik-baiknya, karena kepuasan pertama inilah yang akan membuat pelanggan datang dan datang lagi.
            Secara umum dapat dikatpkan bahwa kualitas produk atau jasa itu akan diwujudkan bila orientasi seluruh kegiatan perusahaan atau organisasi tersebut berorientasi pada kepuasan pelanggan (Customer Satisfaction). Apabila diutarakan secara rinci, kualitas memiliki dua perspektif, yaitu perspektif  produsen dan perspektif konsumen, di rnana bila kedua hal tersebut disatukan maka akan dapat tercapai kesesuaian antara kedua sisi tersebut yang dikenal sebagai kesesuaian untuk digunakan oleh konsumen. Menurut Russel (1996). Apabila diperhatikan, maka kedua perspektif tersebut akan bertemu pada satu kata “Fitness for Consumer Use”. Kesesuaian untuk digunakan
merupakan kesesuaian antara konsumen dengan produsen, sehingga
membuat suatu standar yang disepakati bersama dan dapat memenuhi
kebutuhan dan harapan kedua belah pihak. Kegiatan pengendalian kualitas
tidak hanya meliputi penetapan standar produk atau proses dari pihak
melainkan standar yang ditetapkan produsen tersebut juga harus
sesuai dengan spesifikasi atau toleransi yang ditetapkan oleh pihak konsumen.

Wednesday 26 November 2014

Bentuk-bentuk Soal Tes Hasil Belajar

Bentuk-bentuk Soal Tes Hasil Belajar
           Tes hasil belajar adalah merupakan salah satu jenis tes yang
digunakan untuk mengukur perkembangan atau kemajuan peserta
didik setelah mereka mengikuti proses pembelajaran. Sebagai alat
pengukur kemajuan belajar peserta didik, ditinjau dari bentuk soalnya,
dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu tes hasil belajar bentuk
uraian dan tes hasil belajar bentuk objektif.

1) Tes bentuk uraian (essay test)
     Tes uraian (essay test), yang juga dikenal dengan istilah
subjektif tes (subjective test) adalah tes hasil belajar yang memiliki
karakteristik sebagai berikut: pertama tes tersebut berbentuk
pertanyaan atau perintah yang menghendaki jawaban berupa uraian
atau paparan kalimat yang pada umumnya cukup panjang; kedua
bentuk-bentuk pertanyaan atau perintah yang menuntut jawaban
berupa penjelasan, komentar, penafsiran, bandingan perbedaan dan
sebagainya; ketiga jumlah butir soalnya umumnya terbatas, yaitu
berkisar antara lima sampai dengan sepuluh butir; keempat pada
umumnya butir-butir soal tes uraian itu diawali dengan kata-kata:”
Jelaskan….”, “Terangkan …..”, “Uraikan….”, “Mengapa..”,
“Bagaimana…..”, atau kata-kata lain yang serupa dengan itu.
Kebaikan atau keuntungan penggunaan tes uraian antara lain:
1) Dapat mengukur hasil belajar yang kompleks, yang tidak dapat
    diukur dengan tes atau cara yang lain.
2) Dapat mengukur perpaduan dan aplikasi tentang keterampilan
     berpikir dan keterampilan memecahkan masalah.
3) Mudah disusun (dibuat)
  
 Keburukan atau kelemahan penggunaan tes bentuk uraian antara lain:
1) Hasil pengukuran yang diperoleh sulit mencerminkan hasil
    belajar yang sebenarnya.
2) Memiliki keterbatasan akibat tidak konsistensinya penyekoran.
3) Memerlukan banyak waktu untuk menilai jawaban.
4) Sampling yang diukur terbatas.

Saran dan petunjuk untuk menyusun pertanyaan essay, antara lain:
1) Hendaknya tes ini digunakan untuk mengukur hasil belajar yang
    tidak dapat diukur tes objektif.
2) Rumuskan pertanyaan sehingga dapat mengukur tingkah laku
    dengan tepat sesuai dengan hasil belajar.
3) Pertanyaan harus jelas sehingga tidak memunculkan
    interprestasi yang bermacam-macam.

Petunjuk untuk menyekor pertanyaan essay, adalah:
1) Siapkan outline jawaban
2) Gunakan cara/metode menyekor yang lebih tepat
a. Point method
b. Rating method
3) Tetapkan bagaimana menilai faktor-faktor yang tidak relevan
    dengan hasil belajar yang akan diukur.
4) Nilailah semua jawaban untuk satu pertanyaan sebelum
    dilanjutkan ke pertanyaan berikutnya.

2) Tes hasil belajar bentuk objektif (Objective Test)
            Tes objektif adalah salah satu jenis tes hasil belajar yang terdiri
dari butir-butir soal yang dapat dijawab oleh testee dengan jalan
memilih salah satu (atau lebih) di antara beberapa kemungkinan
jawaban yang telah dipasangkan pada masing-masing item.

Tes objektif dapat dibedakan menjadi lima golongan, yaitu:
1. Tes objektif bentuk benar-salah (true-false test)
2. Tes objektif bentuk menjodohkan (matching test)
3. Tes objektif bentuk jawaban singkat (short answer)
4. Tes objektif bentuk pilihan ganda (multipel choice item test)

1) Tes objektif benar-salah
     Keuntungan penggunaan test benar-salah, antara lain adalah:
a) Mudah disusun
b) Materi belajar atau sampling yang cukup luas dapat dicakup.

Keterbatasan penggunaan tes benar-salah, antara lain adalah :
a) Jenis hasil belajar yang dapat diukur umumnya yang diukur
    terbatas pada aspek pengetahuan saja.
b) Mudah ditebak

2). Tes Menjodohkan (Matching Test):
Keuntungan penggunaan tes menjodohkan antara lain:
a) Mudah disusun
b) Dapat mencakup aspek yang luas khususnya materi faktual
    yang ada kaitannya dan dalam waktu yang relatif singkat.

Keterbatasan penggunaan tes menjodohkan antara lain:
a) Lebih banyak mengungkap atau mengukur informasi faktual dan
    untuk materi pelajaran yang berhubungan
b) Sulit menemukan materi pelajaran yang homogen
3). Tes Jawaban Singkat (Short Answer)
 
Keuntungan tes jawaban singkat antara lain:
a) Lebih mudah disusun, karena hasil belajar yang diukur relatif
    sederhana
b) Siswa diminta hanya memberi jawaban

Keterbatasan tes jawaban singkat antara lain:
- Tidak cocok untuk mengukur hasil belajar yang kompleks

4). Tes Pilihan Berganda 
Dapat digunakan untuk mengukur hasil belajar dalam area aspek
pengetahuan (knowledge), yang pada umumnya terdiri dari:
a) Knowledge of Terminologi
b) Knowledge of Specific Facts
c) Knowledge of Principles
d) Knowledge of Methods and Procedures

Keuntungan tes pilihan ganda antara lain:

a) Siswa tidak mudah menemukan pernyataan (jawaban ) yang
    salah , siswa juga harus mengetahui mana yang benar.
b) Reliabilitas butir tinggi
c) Homogenitas materi pelajaran terhindarkan

Keterbatasan tes pilihan ganda antara lain:
a) Terbatas pada hasil belajar tingkat verbal.
b) Karena yang diminta hanya memilih jawaban yang benar saja,
    maka kurang baik digunakan untuk mengukur keterampilan
    memecahkan masalah dalam matematik, pengetahuan alam,
    mengukur kemampuan mengemukakan ide.
c) Harus memperhatikan option, misalnya distraktor.

Teori Kebijakan Moneter

Teori Kebijakan Moneter
Kebijakan Moneter adalah suatu usaha dalam mengendalikan keadaan ekonomi makro agar dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan melalui pengaturan jumlah uang yang beredar dalam perekonomian. Usaha tersebut dilakukan agar terjadi kestabilan harga dan inflasi serta terjadinya peningkatan output keseimbangan. Ahli ekonomi klasik mempunyai pendapat bahwa kebijakan moneter lebih efektif dibandingkan dengan kebijakan fiskal. Pada perkembangannya, dengan munculnya kaum monetarist yang pada dasarnya beraliran klasik, perbedaan pendapat dengan noe-kaynesian tidak lagi berkisar pada lereng kurva IS dan LM ini. Demikian juga perbedaannnya tidak se extrim diatas. Kaum monetarist juga mengakui bahwa
Universitas Sumatera Utara
kebijakan fiskal dapat mempengaruhi pendapatan nasional, hanya saja kebijakan moneter lebih besar serta dapat di perkirakan dan lebih cepat efeknya.
Kerangka umum yang sering dipergunakan dalam menganalisis interaksi simultan antara permintaan dan penawaran baik pada pasar barang dan pasar uang adalah kerangka IS-LM. Kerangka ini dapat menunjukkan bagaimana kebijakan moneter dan fiskal mampu mempengaruhi tingkat pendapatan atau output (Mankiw, 2000; Mishkin, 2004). Bagi bank sentral yang merupakan otoritas moneter, kebijakan yang ia pilih bergantung pada target, kondisi aktual perekonomian, kapasitas kebijakan dan pertimbangan tentang efektivitas kebijakan tersebut. Kebijakan moneter ini ditentukan secara terpusat oleh Bank Indonesia. Meskipun dalam formulasi kebijakannya Bank Indonesia sudah mempertimbangkan aspek regional, namun respon agen dan dampak pada masing-masing region tersebut sangat mungkin berbeda, dan ini sangat bergantung pada kondisi empirik masing-masing daerah.

Teori Kebijakan fiskal

Teori Kebijakan fiskal
Kebijakan Fiskal adalah suatu kebijakan ekonomi dalam rangka mengarahkan kondisi perekonomian untuk menjadi lebih baik dengan jalan mengubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Dari sisi pajak jelas jika mengubah tarif pajak yang berlaku akan berpengaruh pada ekonomi. Jika pajak diturunkan maka kemampuan daya beli masyarakat akan meningkat dan industri akan dapat meningkatkan jumlah output. Sebaliknya kenaikan pajak akan menurunkan daya beli masyarakat serta menurunkan output industri secara umum. Dalam literatur klasik, terdapat beberapa perbedaan pandangan mengenai kebajikan fiskal, terutama menurut teori Keynes dan tiori klasik tradisional (Nopirin, 2000). Pada prinsipnya Keynes berpendapat bahwa kebijakan fiskal lebih besar pengaruhnya terhadap output daripada kebijakan moneter. Hal ini didasarkan atas pendapatnya bahwa, pertama elastisitas permintaan uang terhadap tingkat bunga kecil sekali (extrim-nya nol) sehingga kurva IS tegak. Kebijakan fiskal yang ekspansif akan menggeser kurva IS kekanan sehingga output meningkat. Sedangkan ekspansi moneter dengan penambahan jumlah uang beredar pada kurva IS yang tetap tidak akan berpengaruh terhadap output. Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan fiskal akan lebih efektif dibandingkan dengan kebijakan moneter.

Penulisan Artikel, Makalah, Dan Laporan Penelitian

Penulisan Artikel, Makalah, Dan Laporan Penelitian
Artikel ilmdiah adalah karya tulis yang dirancang untuk dimuat dalam jurnal atau buku kumpulan artikel yang ditulis dengan tata cara ilmiah dan mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah yang telah disepakati atau ditetapkan. Artikel yang ditulis oleh mahasiswa, dosen, pustakawan, peneliti, dan penulis lainnya dapat diangkat dari hasil penelitian lapangan, hasil pemikiran dan kajian pustaka, atau hasil pengembangan proyek. Dari segi sistematika penulisan dan isinya, artikel dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu : artikel penelitian dan artikel nonpenelitian. Setiap mahasiswa penulis skripsi dan tesis sangat dianjurkan menuliskan kembali karyanya dalam bentuk artikel untuk diterbitkan dalam jurnal.

Makalah adalah karya tulis yang memuat pemikiran tentang suatu masalah atau topik tertentu yang ditulis secara sistematis dan runtut dengan disertasi analisis yang logis dan objektif. Makalah ditulis untuk memenuhi tugas terstruktur yang diberikan oleh dosen atau ditulis atas inisiatif sendiri untuk disajikan dalam forum ilmiah.

Laporan penelitian adalah karya tulis yang berisi paparan tentang proses dan hasil-hasil yang diperoleh dari suatu kegiatan penelitian.

Tuesday 25 November 2014

MESIN BUBUT CNC

Mesin Bubut CNC
mesin perkakas CNC ( Computer Numeric Controller ) adalah mesin perkakas yang dalam pengoperasian proses pemotongan (cutting) benda kerja oleh pahat/alat potong dibantu dengan kontrol numerik dengan menggunakan komputer. Arah gerakan pahat pada mesin perkakas CNC disepakati menggunakan sistem koordinat. Sistem koordinat pada mesin bubut CNC ( Gambar 1) adalah sistem koordinat kartesian dengan dua sumbu, yaitu sumbu X dan sumbu Z. Sistem koordinat mesin tersebut bisa dipindah-pindah titik nolnya untuk kepentingan pelaksanaan seting, pembuatan program CNC dan gerak pahat. Titik-titik nol yang ada pada mesin CNC adalah titik nol mesin (M) dan titik nol benda kerja  ( W ).



Gambar 1. Sistem koordinat pada mesin bubut CNC ( MCS) dan titik-titik nol yang ada pada mesin    bubut  CNC.

Sumbu X didefenisikan sebagai sumbu tegak lurus terhadap sumbu spindel mesin bubut. Arah positif sumbu X adalah arah yang menjauhi spindel. Sumbu Z adalah sumbu yang sejajar dengan sumbu spindel dan arah positifnya adalah arah yang menjauhi kepala tetap mesin bubut. Untuk kepentingan pembuatan program CNC digunakan sistem koordinat benda kerja ( WCS (workpiece cordinate system)).
Pemograman dapat dilakukan dengan sistem koordinat absolut dengan nama sumbu ( X,Z) atau sistem koordinat inkremental dengan nama sumbu (U,W), atau campuran antara absolut dan inkremental (X/U,U/Z). Pada waktu pembuatan program koordinat absolut harus diingat bahwa sumbu X adalah harga diameter.